Jumat, 18 Februari 2011

Jalanku Pekat,Engkau Maha Pemaaf

Di teras rumah Mu aku terkapar, 
malam telah begitu liar
bercawan pengingkaran baru saja usai aku sesap,

tandas hingga tuntas
atas nama kemarahan, suara-suara penyeru Mu aku redam
Engkau maha mengerti,

siapa kawanku tadi.

Tuhan,........
dimanapun Engkau bersemayam
aku ingin pulang...

Tak kenal jalan,
maka disini aku terbuang....
di lubang hitam, 

tempat setan membuat sarang...
aku sungguh ingin pulang...
(kepada tenang masa silam, aku ingin pulang)
 

Engkau maha mengerti,
dimana tempatku nanti...
Mimpi telah membohongiku
bergelas kebodohan,

baru saja aku pecahkan...
atas nama penyesalan, 

kembalì Engkau aku kenang...

Di masjid Mu aku mengadu, 
melucuti segala tipu...
ingat setapak,

menuju tempat dimana semestinya jiwa berpijak...
Engkau maha mengerti, 

betapa aku ingin kembali...

Tuhanku.......
Tuhan penguasa malam......
dengan jubah koyak berdebu, Aku menghampiri Mu
kembali, 

sebelum detak nadi berhenti...
Engkau maha pemaaf, 

meski aku berulang khilaf...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar